Marhaban Yaa Ramadhan

Oleh : Fadhla Umaimah

Bismillahirrohmanirrahiim…

Assalamu’alaikum 😊”

Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan edisi spesial bulan Ramadhan. Karena hanya menghitung hari kita akan berjumpa dengan tamu istimewa.

Baca hingga selesai ya…

Apa itu Ramadhon ?

Puasa Ramadan merupakan puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadan yang jumlah harinya antara 29 dan 30 hari dalam puasa.  Menahan diri dari lapar dan haus sejak fajar hingga terbenamnya matahari.

Bagi umat Islam, Ramadhan adalah bulan penuh kemuliaan yang dinantikan kehadirannya.

Ramadhan merupakan bulan ke sembilan dari dua belas bulan dalam tahun hijriah. Hafal kah kawan urutan bulan dalam hijriah?

1. Muharram
2. Safar
3. Robi’ul Awwal
4. Robi’ul Akhir
5. Jumadil Awwal
6. Jumadil Akhir
7. Rajab
8. Sya’ban
9. Ramadhan
10. Syawwal
11. Dzulqo’dah
12. Dzulhijjah

Allah pun berfirman dalam Al-Qur’an, diwajibkan atas kaum muslim untuk berpuasa :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah, Ayat 183).

“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberikan makan bagi seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengethaui.” (QS. Al-Baqarah, Ayat 184).

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah, Ayat 185).

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (QS. Al-Baqara, Ayat 187).

Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.

Lalu bagaimana dengan antusias Sahabat-sahabat Rasulullah SAW saat menyambut bulan penuh keberkahan ini?

Ayo simak kisah mereka ya kawan…

Rasullullah SAW bersama sahabat-sahabatnya menyambut Ramadhan bulan yang penuh kemuliaan ini dengan penuh suka cita, seolah mereka akan kedatangan tamu yang sangat mereka tunggu-tunggu kehadiran.

Begitu istimewanya bulan Ramadhan ini, Rasulullah dan Para Sahabat sudah mempersiapkan diri mereka sejak bulan Sya’ban. Dengan harapan keridhoan Allah kepada mereka.

Ayo kita baca dengan saksama hadist berikut :

Diriwayatkan oleh Salman Al-Farisi bahwa Rasulullah berceramah di hadapan para sahabat di akhir Sya’ban, beliau bersabda,

“Wahai sekalian manusia. Kalian akan dinaungi oleh bulan yang agung nan penuh berkah. Padanya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu malam. Allah menjadikan puasa di bulan itu sebagai kewajiban dan qiyamnya sebagai perbuatan sunnah. Siapa yang mendekatkan diri kepada-Nya dengan amal kebaikan seolah-olah ia telah melakukan kewajiban di bulan lain. Dan barangsiapa melakukan kewajiban pada bulan itu maka ia seolah telah melakukan tujuh puluh kewajiban di bulan lain. Ia adalah bulan kesabaran dan kesabaran itu adalah jalan menuju surga. Ia adalah bulan keteladanan dan bulan dimana rezki dimudahkan bagi orang mukmin. Siapa memberi buka kepada orang yang berpuasa maka ia mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya dan lehernya diselamatkan dari api neraka. Ia juga mendapatkan pahalanya tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun.”
Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidak semua kita bisa memberi buka bagi orang puasa.”
Rasulullah menjawab, “Allah memberi pahala yang sama kepada orang yang memberi buka walau sekadar kurma dan seteguk air atau seteguk air susu. Ia adalah bulan dimana permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan, dan ujungnya diselamatkannya seseorang dari neraka. Barangsiapa meringankan budaknya Allah mengampuninya dan membebaskannya dari neraka.
Perbanyaklah kalian melakukan empat hal: dua hal pertama Allah ridha kepada kalian, yaitu mengucapkan syahadat tiada ilah selain Allah dan meminta ampunan kepada-Nya. Sedangkan hal berikutnya adalah yang kalian pasti membutuhkannya; yaitu agar kalian meminta surga kepada Allah dan berlindung kepada-Nya dari neraka.
Barangsiapa memberi minum orang berpuasa maka Allah akan memberinya minum dari telagaku yang tidak akan pernah haus sampai dia masuk ke dalam surga.” (Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

Maasyaa Allah…

Hadist di atas menggambarkan bagaimana keindahan bulan Ramadhan bukan?

Menahan lapar, haus, dan nafsu dengan niat ibadah hanya Kepada Allah adalah hal yang begitu mudah. Namun, ganjaran yang Allah berikan kepada kita–ummatnya sungguh sangatlah luar biasa.

Ada banyak pahala di Bulan Ramadhan yang Allah lipatgandakan untuk kita, kawan. Lalu bagaimana mungkin kita hanya mengisinya dengan tidur dan bermain ponsel dari adzan shubuh hingga adzan Maghrib?

Bukankah sangat membosankan?

Sebelum Romadhan benar-benar datang, Mari kita membenahi diri. Mempersiapkan segala macam jadwal untuk mengisi kekosongan waktu dengan beribadah.

Apa saja itu?

Mudah saja, tidak perlu jauh-jauh untuk memperbanyak pahala di bulan penuh keberkahan itu.

Yang paling sederhana adalah, ambil Mushaf kita yang sudah lama kita tinggalkan di rak buku. Mungkin sudah berdebu akibat terlalu lama kita simpan tanpa ada rasa ingin menyentuhnya.

Ambil Mushaf lalu bacalah….

Atur waktu kita untuk lebih banyak membaca Al-Qur’an dibandingkan dengan bermain ponsel.

Karena kenapa?

Waktu kita hanya sedikit. 29 atau 30 hari bukanlah waktu yang panjang.

Setelah itu bulan Ramadhon akan pergi meninggalkan kita. Manfaatkanlah waktu yang ada. Selagi Allah beri kita kesehatan fisik untuk kita beramal, maka perbanyaklah….

Eits…

Tapi bukan berarti Romadhon pergi lalu kita tidak lagi membaca Al-Qur’an ya…

Justru dengan adanya bulan Ramadhan kita terbiasa membaca Al-Qur’an, setelah bulan Ramadhan pergi kita harus menargetkan diri untuk menghafalnya ya!

Atur waktu dengan baik, karena tidak ada yang tahu kapan dan di mana kita meninggalkan dunia ini untuk selamanya.

Marhaban Yaa Ramadhan 😊😊😊

Wallahua’lam.

Komentar

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai